Begini Cara Menyimpan ASIP yang Benar, Simak Penjelasannya

1 min read

Cara Menyimpan ASIP yang Benar

NotesParenting.com – Cara Menyimpan ASIP yang Benar. ASI adalah makanan pertama bayi yang baik untuk perkembangan bayi, banyak nutrisi didalamnya. Bagi ibu menyusui yang masih bekerja atau sering keluar bepergian, bisa menyimpan ASI perah untuk tetap memenuhi asupan gizi bayinya. Terkadang susu formula menjadi alternatif lain pengganti ASI padahal gizi ASI walaupun sudah diperah lebih baik daripada susu formula kemasan untuk bayi. Semua ibu tentunya menginginkan anaknya tumbuh berkembang dengan sehat makanya ibu menyusui bisa mengambil alternatif memberikan ASIP, berikut ini cara menyimpan ASIP yang benar yaitu:

1. Pilih Kemasan yang Tepat

ASIP atau ASI perah harus disimpan dengan baik agar terhindar dari bakteri. Pertama, cara menyimpan ASIP yang benar adalah memilih kemasan yang tepat. Tempat yang bisa digunakan seperti botol kaca atau botol plastik yang terjamin dari bahan berbahaya. Bisa juga menggunakan kemasan plastik penampung asi.

Perhatikan bahan botol agar tetap mempertahankan kualitas ASIP-nya, terkadang ada bahan yang tidak baik untuk bayi. Lihat dulu keterangan pada botol yang menunjukkan keamanan bila dipergunakan untuk memberi ASI pada bayi.

2. Sterilisasi Botol

Kedua, cara menyimpan ASIP yang benar yaitu: pastikan botol harus sudah disterilkan. Sebelumnya pastikan botol dalam keadaan bersih, rebus botol selama lima sampai sepuluh menit. Mensterilkan botol bisa menggunakan alat untuk sterilisasi elektrik. Kalau ingin mensterilkan ASI yang ditaruh di plastik penampungan asi, letakkan pada kotak lain sebelum ditaruh di kulkas. Hati-hati saat mensterilkan botol terutama bagian pompa asi, apalagi botol kaca sangat mudah pecah.

BACA JUGA   Ini Ciri Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul, Harus Tahu!

3. Jaga Kebersihan

Selanjutnya saat memerah ASI pastikan tangan dalam keadaan bersih, cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain yang bersih. Menjaga kebersihan tempat ASI perah adalah suatu kewajiban, pastikan sebelum menaruh ASI tempatnya sudah dicuci dengan bersih dengan sabun yang aman. Lalu keringkan botol dengan cara alami, setelah botol sudah bersih dan steril baru digunakan menaruh ASIP. Ketika menaruh ASIP, pastikan sudah tertutup rapat agar bakteri tidak mudah masuk.

4. Perhatikan Jumlah dan Tanggal Penyimpanan

Setiap ibu tentu tahu seberapa kebutuhan bayinya setiap kali minum ASI karena itu simpan ASIP sesuai takaran yang pas. Tidak baik bila ASIP sisa disimpan kembali atau dicampur dengan ASIP yang baru. Tulis tanggal dan jam memerah ASI agar bisa mengetahui kapan batas kadaluarsa ASIP diberikan kepada bayi. Sisakan sedikit ruang ketika menuang ASIP jangan terlalu penuh.

BACA JUGA   Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi Paling Ampuh

5. Penyimpanan ASI Dalam Kulkas

Selanjutnya, cara menyimpan ASIP yang benar adalah memperhatikan penyimpanannya dalam kulkas. ASIP seharusnya secepat mungkin diberikan kepada bayi. Suhu temperatur kulkas sangat mempengaruhi asi, perhatikan dengan baik-baik agar tidak cepat basi. Jangan pernah menaruh ASI pada kulkas yang bisa membekukan ASI karena bisa mengurangi gizi ASIP-nya.

Derajat Celcius temperatur bisa diatur berapa pun sesuai keinginan seberapa lama ASIP dapat bertahan diawetkan. Semakin rendah temperaturnya maka ASIP akan bisa bertahan semakin lama dalam kulkas. Hanya saja semakin cepat ASIP diberikan maka semakin bagus karena kalau bisa ASIP Jangan disimpan lama-lama. Paling lama ASIP diawetkan adalah 6 bulan sedangkan paling cepat 5 jam.

Itulah langkah-langkah menyimpan ASIP, bayi sangat mudah rentan terkena virus makanya harus memperhatikan cara menyimpan ASIP yang benar. Kelalaian dalam memerah, menyimpan ASI atau saat mendinginkannya setelah dari kulkas bisa menghilangkan gizinya.

Usahakan taruh di bagian kulkas lain sebelum di taruh di suhu udara luar ruangan. Bisa juga meletakkan ASI pada air panas yang ditaruh pada baskom, jangan hangatkan diatas api secara langsung. Kedua cara ini bisa dicoba pada tangan terlebih dahulu apa ASIP terlalu panas atau tidak bila diberikan pada bayi.