Problematika Masalah Kesehatan Mental Remaja. Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?

2 min read

Problematika Masalah Kesehatan Mental Remaja

NotesParenting.com – Problematika Masalah Kesehatan Mental Remaja. Remaja adalah calon penerus sebuah bangsa. Ya, dalam 20 – 30 tahun mendatang merekalah yang akan menjadi tulang punggung sebuah negara. Mereka yang akan menghiasi semua ruang dan bidang kehidupan yang ada dalam sebuah negara.

Tentu mengingat akan pentingnya hal  ini perlu diperhatikan kesehatan mereka. Sayangnya yang hingga saat ini menjadi banyak perhatian orang tua, masayarakat dan Pemerintah adalah kesehatan fisik. Padahal kesehatan mental mereka juga tidak boleh diabaikan. Karena lemah akan hal ini bukan tidak mungkin akan mengganggu performa mereka, meski secara kasat mata fisiknya sehat dan bugar.

Membahas tentang Problematika Masalah Kesehatan Mental Remaja maka kita kali ini akan mendapatkan informasi penting dari Bapak Yanuar Nugroho, Ph.D, (Senior Advisor NALAR dan Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sekali lagi dalam sebuah dialog interaktif dengan Radio Idola Semarang beliau mengatakan bahwa kesehatan kita hingga saat ini memang hanya mengejar kesehatan fisik. Sebagai buktinya adalah masih tidak mudah menyediakan seorang psikolog di puskesmas atau Rumah Sakit. Jika pun ada itu hanya di beberapa kota besar saja.

Kita harus menyadari bahwa sudah mulai ada gangguan mental rentan menyerang para pemuda kita, yang biasanya berupa :

  1. Gangguan cemas menyeluruh
  2. Gangguan depresi mayor
  3. Gangguan stress

Tanda-tanda dari ketiganya biasanya ditandai dengan seorang anak yang masih khawatir akan masa depannya. Mereka khawatir apa dan bagaimana gambaran masa depannya. Mereka juga juga khawatir dengan pekerjaan apa yang akan mereka dapatkan nantinya.

BACA JUGA   Cara Mengatasi Anak Ngompol Usia 9 Tahun atau Lebih

Sepintas memang ini adalah sebuah hal yang biasa. Tapi sebenarnya tingkat kecemasan yang tinggi dan terjadi pada banyak remaja adalah suatu kondisi yang mengkhawatirkan sebagai bangsa. Ini terjadi bukan di Indonesia saja, tapi seara global. Bedanya di Indonesia angkanya sangat tinggi dan penaggulannya belum maksimal. Idealnya public harus tahu, karena jika tidak hal ini  bisa diselesaikan.

Sebagai contoh mudahnya adalah bahwa pendidikan kita hingga saat ini hanya melihat nilai raport dan nilai kelulusan sebagai tolak ukur untuk mereka masuk ke jenjang pendidikan berikutnya atau untuk syarat kerja. Padahal kenyataannya semua itu tidak menjamin mental mereka sehat atau baik.

Karena itu dalam konsep helicopter view, dimana kita bisa melihat segala sesuatu secara utuh, total anak muda di Indonesia saat ini ada sekitar 70 – 100 juta (yaitu usianya kisaran 10 – 17 tahun), di angka tersebut yang telah mengalami masalah mental di angka 15,5 juta %. Bahkan di angka 2,45 % mengalami gangguan mental.

Karenya tidak berlebihan jika menyebut ini adalah PR Besar bagi semua pihak, termasuk Pemerintah. Tugas Pemerintah dalam hal ini adalah bagaimana menyiapkan kebijakan sehinga semua pihak yang terkait bisa bekerja bersama-sama. Selain itu harus mulai disosialisasikan bahwa isu social dan kesehatan yang terpenting saat ini adalah kesehatan mental anak-anak muda.

Jika mau suffering dari 2 sisi, maka harus berimbang antara kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental yang harus lebih luas ditambah porsinya, karena memang hingga saat ini masih sangat kurang.

BACA JUGA   5 Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Terampuh

Layanan kesehatan kita juga harus diperluas, ditambah lagi untuk kesehatan mental. Yang perilu diingat kesehatan mental bukan hanya ranah bidang psikologi, tapi ini adalah ranah kita semuanya. Karena PR untuk kesehatan mental ini akan berhubungan dengan dunia pendidikan, kerja, bahkan semua bidang untuk pembangunan bangsa dan negara.

Menuju Indonesia Emas tahun 2045 memang masih 22 tahun lagi dari sekarang. Saat itulah mereka yang saat ini masih remaja sudah menjadi harapan besar bangsa. Kita harus mulai berbuat banyak untuk mereka mulai saat ini.

Jika ditanyakan apa sebenarnya apa hal yang paling yang harus diperhatikan untuk mengatasi hal ini ? Tiada lain adalah kesadaran. Ya tantangan terbesarnya adalah kesadaran

  • Keseadaran kita bahwa kesehatan mental adalah bagian inhern yang menjadi perhatian, karena saat ini belum mendapat perhatian yang cukup.
  • Pemerintah harus mengakui / sadar persoalan ini, dengan itu beliau bisa menyiapkan kebijakan
  • Kesadaran ini pula yang dibutuhkan untuk memperhatikan fenomena lainnya, misalnya penyandang disabilitas usia produktif di Indonesia saat ini ada 12 juta orang. Hanya 7 juta yang bisa bekerja, lalu bagaimana dengan 5 jutanya ?

 

Memang masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan menuju saat Indonesia Emas nanti tahun 2045. Semoga setiap pihak bisa mempunyai kesadaran yang tinggi akan kesehatan mental para remaja kita.

Itulah pembahasan kita tentang Problematika Masalah Kesehatan Mental Remaja. Semoga bermanfaat bagi Anda, para orang tua yang menginginkan anaknya bisa sukses dengan mempunyai kesehatan fisik dan mental yang baik.