Bayi belum dapat berkomunikasi dengan orang disekitarnya sehingga menggunakan tangisan untuk dapat berkomunikasi. Bayi yang menangis biasanya memiliki alasan seperti lapar, haus, buang air kecil, buang air besar, kepanasan, atau merasa tidak nyaman. Beberapa orang tua membiarkan bayi dan hanya dengan menggendongnya saja. Padahal ada bahaya bayi nangis kejer yang mengganggu perkembangannya.
Bayi yang sering dibiarkan menangis terlalu lama dapat bermasalah khususnya untuk kesehatan. Orang tua sebisa mungkin memberikan perhatian lebih apabila bayi tiba-tiba nangis kejer dalam waktu yang lama. Gangguan kesehatan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi sehingga orang tua harus memahami dampak buruknya. Simak ulasannya berikut:
1. Bayi Menjadi Pemarah Saat Besar
Komunikasi melalui tangisan bagi bayi merupakan salah satu jalan untuk berbicara ke orang sekitarnya. Namun apabila bayi terus menerus menangis dalam waktu yang lama dapat menjadi penyebab permasalahan di masa depan. Gangguan kesehatan jiwa anak dapat terpengaruh karena saat kecil dibiarkan menangis terus-menerus.
Hal ini berakibat pada sifat agresif dan menentang di masa depan. Hormon adrenalin dapat masuk ke dalam saraf-saraf otak bayi, hal tersebut merangsang perubahan sifat bayi dapat menjadi pemarah
2. Tekanan dan Stres Bagi Bayi
Salah satu bahaya bayi nangis kejer adalah mendapatkan tekanan dan stres. Tekanan dan stres diakibatkan karena ada penumpukan hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon yang diproduksi saat seseorang mengalami stres. Sinyal stres tersebut didapatkan dari kondisi bayi yang dibiarkan menangis terus-menerus serta adanya tekanan bagi bayi.
3. Kurang Sensitif Saat Dewasa
Bayi yang menangis dan dibiarkan begitu saja dapat berdampak buruk bagi perkembangan sifat bayi saat dewasa. Banyak orangtua yang kebingungan saat menghadapi bayi yang menangis kencang dalam waktu yang lama.
Saat bayi menangis hormon kortisol dalam tubuh meningkat, peningkatan hormon kortisol mengakibatkan saraf dalam otak bayi tidak berkembang. Dan tidak terjalin dengan sempurna sehingga bayi dapat berkurang sensitivitasnya terhadap lingkungan sekitar serta penurunan kecerdasan
4. Pertumbuhan Buruk
Seorang bayi idealnya berada pada lingkungan yang baik dan suportif untuk dapat berkembang pesat. Namun, apabila dibiarkan menangis kejer terus menerus makan lingkungan ideal tersebut tidak dapat tercapai dan bayi tidak dapat tumbuh optimum. Bayi akan menjadi sering tegang akibat tidak ada respon positif saat bayi menangis. Hal itu membuat kekebalan tubuh bayi menurun dan perkembangannya menjadi buruk
5. Kesulitan Bernafas dan Tersedak
Bayi yang menangis dan tidak mendapatkan respon yang tepat dapat berakibat buruk. Bayi dapat tersedak saat menangis karena isaknya. Napas juga akan menjadi pendek saat bayi terus menerus dibiarkan menangis.
Kondisi ini dapat menjadi parah apabila dibiarkan begitu saja. Usia bayi yang masih muda menyebabkan reflek bayi dalam menelan belum sempurna. Oleh karena itu, para orang tua harus memberikan respon yang baik saat bayi menangis
6. Anak akan Menjadi Tertutup
Usia yang masih muda menyebabkan bayi membutuhkan perhatian lebih dan kasih sayang. Orang tua harus memahami bahwa ketika bayi menangis maka harus ada respon baik yang diberikan. Membiarkan bayi menangis tanpa memberikan respon apapun dapat menyebabkan bayi di usia dewasa menjadi pribadi yang tertutup.
Anak akan merasa tidak nyaman karena dibiarkan menangis sendirian. Anak merasa tidak dapat mengandalkan orang tua dan berhenti berekspektasi pada mereka.
Ulasan tersebut membahas mengenai bahaya bayi nangis kejer yang harus diketahui oleh orang tua. Informasi ini penting agar orang tua tidak menyepelekan bayi yang terus menerus menangis. Bahaya yang terjadi baru akan dirasakan dampaknya bertahun-tahun kemudian. Maka, orang tua harus paham betul bagaimana cara menangani bayi saat menangis sehingga tidak berakibat fatal di kemudian hari.
Silahkan membaca artikel bermanfaat lainnya di NotesParenting.com
