Ketahui Ciri Feses Bayi Diare dan Penyebabnya Agar Tepat Memberikan Penanganan

1 min read

ciri feses bayi diare

Diare adalah keadaan pencernaan dalam tubuh yang terganggu. Diare umum dialami oleh setiap orang, khususnya seorang bayi. Tetapi bayi yang mengalami diare jangan sampai disepelekan karena dapat berdampak fatal jika dibiarkan. Maka sangat penting untuk mengetahui ciri feses bayi diare supaya dapat segera memberikan perawatan tepat.

Ciri-ciri Feses Bayi Diare yang Mudah Dikenali

Ketika bayi mengalami diare, tubuhnya akan memberikan respon seperti demam, perut kembung, rewel, buang air lebih sering, dan perubahan feses. Berubahnya feses inilah ciri yang paling pasti dialami karena ada beberapa bayi yang terkena diare tetapi tidak rewel. Apa saja ciri feses bayi diare? Simak ciri-cirinya berikut ini:

  • Tekstur feses menjadi cair seperti air.
  • Warna feses cenderung pucat atau tidak kekuningan/tidak kecoklatan.
  • Feses berbau sangat menyengat dan tidak sedap.
  • Feses keluar disertai lendir yang umumnya berwarna bening.
  • Serta feses keluar secara terus-menerus lebih dari 4 kali sehari.

Apa Penyebab Bayi Mengalami Diare?

Rasa tidak nyaman yang dirasakan saat diare membuat bayi terus menerus menangis. Maka dari itu, orang tua wajib tahu penyebabnya dan sebisa mungkin menghindarinya, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Penyebab bayi diare sangat beragam, berikut ini beberapa diantaranya:

BACA JUGA   Inilah 5 Cara Steril Botol Bayi Paling Efektif

1. Kurang Cairan (Dehidrasi)

Kurangnya cairan bisa menyebabkan bayi terkena diare. Asupan cairan bagi tubuh harus selalu terpenuhi untuk menjaga kekebalan tubuh dari berbagai penyakit. Ini karena air mengandung mineral yang bekerja menyalurkan oksigen ke setiap sel di tubuh manusia.

2. Terinfeksi Virus

Diare bisa datang karena virus yang menjangkit tubuh seseorang. Seperti yang diketahui bahwa tubuh bayi masih sangat rentan, sensitif, memiliki imunitas yang belum stabil, dan sistem kekebalan tubuh belum kuat seperti orang dewasa. Hal tersebut membuat bayi mudah terkena virus yang dapat berakibat diare.

3. Terinfeksi Bakteri

Bayi usia 6 bulan ke atas umumnya akan masuk pada fase oral yang membuatnya sering memasukkan benda-benda ke mulut. Maka bakteri akan mudah memasuki tubuhnya. Jadi, orang tua dituntut untuk selalu mengawasi dan menjaga kebersihan benda yang bisa dijangkau bayi.

4. Minum Susu Formula Tidak Cocok

Merk susu formula (sufor) memang tidak semuanya cocok untuk setiap bayi. Bayi yang cocok dengan susu formula A, belum tentu cocok juga untuk bayi lainnya. Dalam istilah medis, ada juga yang dinamakan intoleransi laktosa, yaitu tidak semua bayi dapat mencerna laktosa yang ada pada sufor.

BACA JUGA   5 Cara Merawat Bayi Prematur yang Orangtua Wajib Tahu

5. Alergi Makanan atau Minuman Tertentu

Reaksi alergi yang paling umum dialami adalah diare. Bayi yang memiliki alergi terhadap makanan minuman tertentu akan memunculkan reaksi pada lambung dan sistem pencernaannya. Maka, jika akan memberi makanan baru, sebaiknya berilah dalam porsi sedikit terlebih dahulu.

Cara Menangani Bayi yang Terkena Diare

Obat untuk diare pada anak umumnya hanya boleh diberikan pada usia 2 tahun ke atas. Sementara untuk anak/bayi di bawah itu biasanya akan disarankan untuk melakukan beberapa cara di bawah ini terlebih dahulu sebagai bentuk penanganan pertama:

  • Memberikan asupan cairan yang cukup baik ASI ataupun susu formula.
  • Memberikan larutan oralit sesuai saran dokter.
  • Segera mengganti merk susu formula jika diare disebabkan karena sufor tidak cocok.

Itulah tentang ciri feses bayi diare, penyebab, dan cara mengatasinya. Dapat disimpulkan bahwa para orangtua harus selalu berhati-hati dalam memberikan makanan dan minuman, serta memperhatikan asupan nutrisinya. Periksakan ke dokter jika diare tidak kunjung sembuh dan membaik dalam waktu 5-7 hari.

Silahkan membaca artikel bermanfaat lainnya di NotesParenting.com