Cara Mengajari Anak Toilet Training Secara Efektif Dan Cepat Untuk Balita

1 min read

Cara Mengajari Anak Toilet Training

NotesParenting.com – Cara Mengajari Anak Anda Toilet Training. Toilet training merupakan suatu kegiatan untuk melatih anak balita supaya dapat BAB dan BAK pada tempat yang tepat. Hal ini tidaklah semudah seperti yang dibayangkan, karena perlu proses, konsistensi dan kesabaran dari orang tua. Dibawah ini, terdapat ulasan mengenai cara mengajari anak toilet training secara efektif yang dapat dicoba.

Cara Mengajari Anak Toilet Training Secara Efektif Dan Cepat

1. Ajarkan Anak Cara Mengutarakan Keinginan Untuk BAB dan BAK

Ajarkan kepada anak bagaimana cara mengutarakan keinginannya untuk BAB dan BAK sebagai cara mengajari anak toilet training yang pertama. Dalam hal ini, gunakan bahasa sehari-hari agar anak mudah memahami, seperti dengan mengucapkan kata pup dan lain sebagainya.

Namun, jangan lupa untuk menjelaskan pada anak apa arti dari BAB dab BAK terlebih dahulu. Proses seperti ini, akan dipahami oleh sang anak secara bertahap. Jadi, perlu kesabaran, karena anak tidak akan langsung paham dengan sekali pengajaran.

BACA JUGA   Ciri Anak Kurang Zat Besi Yang Wajib Diketahui

2. Ajari Anak Untuk Membuka dan Memakai Celana Sendiri

Selanjutnya, orang tua harus mengajarkan kepada anak untuk membuka dan memakai celana sendiri. Hal ini untuk menambah reflek atau kesadaran jika anak merasa ingin BAB dan BAK. Maka dari itu, pilihlah celana anak yang mudah dilepas, seperti celana yang berkaret maupun celana khusus untuk proses toilet training.

Dengan demikian, anak tidak akan mengalami kesulitan baik dalam membuka maupun memakai kembali celananya. Meskipun terlihat sepele, namun ini menjadi point penting yang harus dilakukan saat mengajari anak toilet training.

3. Tunjukkan Anak Tempat Yang Harus Dituju Untuk BAB dan BAK

Biasanya, pada saat toilet training sebagian besar orang tua akan membeli sebuah potty seat atau dudukan kloset untuk anak. Hal ini bertujuan agar anak tidak kesulitan untuk menyesuaikan diri saat hendak BAB. Jadi, pada saat sang anak mengutarakan keinginannya untuk BAB beritahu bahwa anak dapat BAB pada potty seat tersebut.

Sedangkan untuk BAK, dapat membeli pispot dahulu atau dengan langsung menunjukkan letak toilet, beritahu bahwa BAK dilakukan di tempat tersebut. Dengan begitu, ketika sang anak merasakan reaksi tubuh ingin BAK atau BAB, maka dapat mengetahui tempat yang harus segera dituju.

BACA JUGA   Dampak Pola Asuh Permisif Adalah Ketidakstabilan Emosi Anak, Simak Penjelasannya!

4. Beritahu Anak Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Selesai BAB dan BAK

Beritahu apa yang harus dilakukan jika telah selesai melakukan BAB dan BAK, mulai dari membasuh alat kelamin hingga mencuci tangan. Ajarkan anak cara yang benar dalam membasuh alat kelamin. Selain itu, jangan lupa juga untuk mengajarkannya menyiram kotoran dan mencuci tangan dengan sabun.

Cara ini dilakukan agar dapat menghindari kuman yang dapat menimbulkan penyakit. Namun, harus diketahui bahwa sang anak baru dapat melakukan tahap ini ketika sudah mencapai usia sekitar 3 hingga empat tahun.

5. Jadikan Sebagai Rutinitas

Jadikan cara-cara diatas sebagai rutinitas yang yang harus dilakukan setiap kali anak hendak melakukan BAB dan BAK. Dengan menjadikannya sebagai rutinitas, tentu akan dapat membentuk kebiasaan baru yang melekat pada diri sang anak. Sehingga, apabila hal ini sudah menjadi kebiasaan, maka orang tua telah berhasil memberikan toilet training.

Yang perlu diingat bahwa, ketika anak telah diajari toilet training jangan memakaikan popok pada anak jika ingin bepergian. Pasalnya, hal ini dapat membuat sang anak kembali melakukan kebiasaan ngompol seperti saat sebelum diajarkan toilet training.

Demikianlah cara mengajari anak toilet training secara efektif untuk balita. Dalam melakukan hal ini, membutuhkan waktu yang cukup lama hingga anak dapat menjalankan kebiasaan ini, sehingga orang tua harus sabar.