Dampak Pola Asuh Permisif Adalah Ketidakstabilan Emosi Anak, Simak Penjelasannya!

1 min read

Pola Asuh Permisif Adalah

NotesParenting.com – Dampak Pola Asuh Permisif Adalah Ketidakstabilan Emosi Anak. Kepribadian yang terbentuk pada anak, sangat dipengaruhi oleh didikan orang tua. Salah satu jenis pola asuh yang dikenal yaitu pola asuh permisif. Sebenarnya, karena pola asuh permisif adalah lebih cenderung membuat anak bebas dan mengambil segala keputusan sendiri dengan tanggung jawab secara penuh, jadi emosi anak menjadi tidak stabil.

Dalam pola asuh ini, orang tua sangat mempercayakan segala keputusan dan bahkan menganggap anak seperti teman sendiri. Gaya pola asuh ini dipenuhi dengan suapan dan memanjakan anak. Hal ini justru memberikan beberapa dampak negatif yang tidak baik untuk kestabilan emosi anak. Untuk penjelasan lebih rinci mengenai dampak yang mungkin muncul, berikut penjabarannya:

6 Dampak Pola Asuh Permisif Penyebab Ketidakstabilan Emosi Anak

1. Rasa Tanggung Jawab yang Kurang

Pola asuh ini membuat anak menjadi lebih seenaknya sendiri karena terbiasa mengambil keputusan dengan tanggung jawab sendiri. Tanpa arahan orang tua, anak akan bertindak semena-mena dalam menghadapi orang lain. Hal ini ketika menjadi kebiasaan maka anak akan mempunyai pribadi yang kurang bertanggung jawab. Apalagi jika orang tua terus memanjakan anak secara tidak kontrol.

BACA JUGA    Mеlаtіh Tаnggung Jаwаb Anak Sejak Dini. Bagaimana Caranya ?

2. Egois

Pola asuh permisif adalah cara asuh yang bisa membentuk kepribadian anak lebih egois, semua keputusan diambil sendiri. Maka, jika anak terbiasa mengambil semua keputusan sendiri dan mengatur dirinya sendiri, pastinya akan membuat anak menjadi lebih egois.

Ketika diperintah, anak juga hanya akan menurut jika diberi suap saja, tentu kepribadian ini tidak patut dicontoh. Tidak hanya egois, jika seperti ini maka anak akan memiliki sifat pamrih. Ini terjadi kepada anak-anak yang orang tuanya lepas tangan secara penuh.

3. Emosi Tidak Stabil

Anak yang dikembangkan dengan pola asuh permisif mempunyai emosi yang tidak stabil. Pasalnya, segala aktivitas yang dilakukan sang anak adalah atas dasar diri sendiri. Emosi anak yang dididik dengan pola asuh ini cenderung menjadi tidak stabil. Anak akan penuh dengan emosi dan mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Ketidakstabilan emosi ini dikarenakan pola asuh permisif.

4. Perilaku Nakal

Kebebasan yang diberikan orang tua sedari kecil membuat anak merasa bahwa dirinya mampu bertanggung jawab atas segala hal. Anak dengan pola asuh permisif dapat melakukan hal-hal nakal seperti mabuk-mabukan, bolos sekolah, bahkan sampai narkoba. Karena dirasa dapat mengampu tanggung jawab sendiri, maka anak akan bebas melakukan apapun sesuka hati.

BACA JUGA   Wajib Tahu Cara Menggendong Bayi Baru Lahir Paling Aman

5. Tidak Mampu Memanajemen Waktu

Terlalu sering melakukan semua hal sesuka hati, membuat anak akan lupa dengan dunia lain selain dunianya sendiri. Contoh, ketika sedang bermain game, maka anak akan sulit untuk diingatkan dan terus melanjutkan sampai kemauan sendiri terpenuhi. Tidak hanya bermain game, ketika bermain keluar bahkan tak jarang anak akan pulang larut malam karena tidak ada peringatan dari orang tua.

6. Keterampilan Bersosialisasi Kurang

Dampak terakhir yang mungkin dapat timbul ketika menerapkan pola asuh ini adalah kurangnya rasa bersosialisasi pada anak. Anak akan lebih introvert dan sulit untuk bergabung dengan dunia luar. Bukan tanpa alasan, karena pola asuh ini menerapkan gaya kebebasan mutlak, maka anak akan memiliki kepribadian yang lebih buruk sehingga kurang bisa bersosialisasi.

Pola asuh yang diaplikasikan dari orang tua terhadap anak pasti memiliki dampak. Tetapi, dampak yang mungkin muncul pada setiap anak berbeda-beda, tidak bisa dipukul rata. Karena pola asuh permisif adalah upaya dalam mendidik anak dengan tidak membebankan tanggung jawab dan memberikan kebebasan, maka sebaiknya orang tua menanamkan nilai moral yang baik.