5 Dampak Anak Sering Dipukul oleh Orang Tua

2 min read

Dampak Anak Sering Dipukul

NotesParenting.com – 5 Dampak Anak Sering Dipukul oleh Orang Tua yang Harus Diketahui. Pukulan masih sering digunakan orang tua sebagai bentuk hukuman pada anak apabila tidak melaksanakan perintah. Dampak anak sering dipukul akan mempengaruhi karakter dan pola pikir anak. Hal ini kadang tidak disadari oleh orang tua dan tetap memberi pukulan agar apa yang diinginkan bisa cepat dilakukan.

Hukuman kasar dalam bentuk verbal dan fisik seperti memukul memang akan membuat anak langsung patuh. Anak di kehidupan sehari-hari umumnya akan terlihat sebagai anak penurut dan patuh. Tidak disadari anak akan menyimpan sesuatu yang justru berdampak berkepanjangan.

5 Dampak Anak Sering Dipukul oleh Orang Tua

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah 5 dampak sering dipukul oleh orang tua:

1. Tumbuh Menjadi Pribadi dengan Sikap yang Agresif

Dampak berkebalikan bisa terjadi oleh anak yang sering dipukul. Anak akan menjadi pribadi yang agresif. Cara anak mengungkapkan sesuatu dan emosi akan diproyeksikan dalam bentuk kekerasan. Anak pun akan tumbuh dewasa dengan menganggap memukul adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan dan keinginan.

Dikhawatirkan, sikap kasar tersebut akan terbawa ke kehidupan bermasyarakat, dimana memukul merupakan tindakan yang melanggar hukum. Potensi anak membalas hal yang sama diperlakukan kepada orang tua juga tinggi.

2. Kesehatan Mental Anak Terganggu

Perilaku memukul akan membuat anak merasa tidak berharga sebagai manusia. Anak akan merasa sakit hati, takut, tidak berharga, dan sedih ketika diperlakukan kasar. Emosi yang tertutup dan terpendam akan mengakibatkan masalah psikologis yang akan terbawa hingga anak dewasa.

Kesehatan mental dipengaruhi juga oleh perkembangan otak dan syaraf akibat pukulan dari orang tua. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), Anxiety Disorder, dan depresi adalah contoh masalah psikologis yang akan terjadi dampak anak sering dipukul. Masalah psikologis dapat berdampak pada kehidupan anak dan bisa membuat anak melukai diri atau bunuh diri.

3. Kemampuan Bersosialisasi Anak Berkurang

Masalah psikologis yang timbul akan menyebabkan anak tidak bisa berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya. Anak akan terlalu berhati – hati dalam bertindak, sehingga menyebabkan sulitnya berkomunikasi yang menurunkan kemampuan bersosialisasi anak. Rasa percaya diri anak turun dan anak cenderung tidak mencintai diri sendiri.

Selain itu, potensi anak tidak berkembang dan menyebabkan anak sulit berprestasi. Berbuat kesalahan adalah bentuk pembelajaran yang umum terjadi, namun anak akan takut pada pandangan orang lain dan takut mendapat kekerasan yang sama dari orang tua oleh orang lain.

BACA JUGA   Cаrа Mеmbuаt Anаk Tаkut Mаіn HP

4. Kesehatan Fisik Anak Terganggu

Kesehatan psikologis anak akan mempengaruhi kesehatan fisik. Dengan demikian, sebagian besar penyakit fisik diakibatkan kesehatan mental yang tidak baik. Stres yang dirasakan anak dari masa kecil akan menyebabkan penyakit di masa mendatang.

Penyakit yang timbul sangat variatif berupa kanker, penyakit jantung, dan penyakit pencernaan seperti maag. Pukulan dan kekerasan fisik lainnya juga dapat menyebabkan penyakit pada fisik, seperti radang sendi, fertigo, dan patah tulang.

5. Terjerumus dalam Pergaulan Bebas

Anak yang mendapat perlakuan buruk dari orang tuanya akan mencari lingkungan lain yang membuat anak merasa lebih dihargai dan disayangi. Perasaan tidak betah dan nyaman di rumah akan menyebabkan anak lebih sering keluar rumah.

Terjerumusnya anak ke pergaulan yang tidak baik karena anak tidak selektif memilih teman atau pasangan. Anak bisa jadi mendapat pasangan dan teman yang juga akan melakukan tindakan kekerasan. Pelarian perasaan anak juga dapat dilampiaskan ke kegiatan yang negatif seperti mengonsumsi obat terlarang, minum alkohol, dan melakukan seks bebas.

Orang tua seharusnya menjadi safe place atau tempat aman dan nyaman untuk anak. Kebebasan berekspresi dan berkembang menjadi manusia dewasa akan berdampak buruk apabila orangtua tidak bisa menjadi teman terbaik anak. Dampak anak sering dipukul mungkin dianggap orang tua sepele. Namun orang tua harus mulai mengubah pola didik tersebut sebelum terlambat.