Ledakan emosi adalah sesuatu yang wajar terjadi pada manusia, bahkan termasuk anak-anak. Para orang tua harus memahami bagaimana cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak. Tidak hanya mengatasi saja, namun dapat menanganinya dengan efektif.
Karena, tidak jarang orang tua juga ikut kehilangan kesabarannya ketika menghadapi anak dengan emosi yang meledak-ledak. Padahal, ada cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi situasi ini. Tanpa perlu emosi orang tua juga ikut terpancing.
Tidak hanya meredakan emosi anak pada saat itu. Namun juga, membantu anak untuk mengendalikan emosinya. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Pahami Apa yang Menjadi Penyebabnya
Tidak mungkin emosi anak tiba-tiba meledak tanpa ada pemicunya. Karena itu, sebelum berbicara pada anak soal emosinya. Para orang tua harus memahami dan mencari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan emosi anak tidak stabil.
Mungkin saja, anak sedang menghadapi masalah yang tidak bisa dipecahkannya atau membuatnya takut. Masalah itu bisa saja terjadi di sekolah atau di rumah tanpa diketahui oleh par aorang tua.
Selalu komunikasikan perasaan si anak dengan hati0hati dan sabar. Sebagai orang tua, ada baiknya menjadi pihak yang berinisiatif untuk memulai percakapan dan pembahasan.
2. Beri Contoh Anak Untuk Mengungkapkan Emosi dengan Sehat
Pada dasarnya anak belum mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi ledakan emosinya dengan benar. Walaupun, orang tua sudah memberikan banyak nasehat, cara itu mungkin terlalu sulit untuk diterapkan oleh anak.
Karena itu, selain memberi nasehat, para orang tua juga harus memberikan contoh pada anak. Tentang bagaimana cara mengendalikan emosi dan menyalurkannya dengan cara yang sehat. Hal ini akan lebih efektif karena anak memang cenderung meniru orang tuanya.
3. Jangan Pernah Gunakan Kekerasan
Ketegasan memang diperlukan dalam menghadapi anak yang emosinya meledak-ledak. Namun, ketegasan tidak sama artinya dengan kekerasan. Banyak orang tua yang menggunakan rasa takut lewat kekerasan untuk mengendalikan emosi si anak.
Cara ini mungkin terlihat berhasil di awal-awal, namun kekerasan yang diterima anak akan memberikan luka dan trauma mendalam pada anak. Efeknya bisa bermacam-macam mulai menurunkan rasa percaya diri anak sampai membuat anak menjadi orang pendendam.
Hindarilah kekerasan fisik maupun verbal pada anak. Kekerasan yang orang tua lakukan bisa saja ditiru anak pada lingkungannya. Anak akan menjadi tidak segan memukul temannya, atau bahkan memukul orang tuanya. Karena merasa hal tersebut boleh dilakukan.
4. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Anak
Cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak selanjutnya adalah memberi contoh. Seperti yang disebutkan sebelumnya, anak cenderung mencontoh orang tuanya. Selain memberikan nasehat yang baik pada anak. Para orang tua memberikan contoh baik pada anak.
Hindari memberikan contoh seperti membentak-bentak, membanting barang, berkata kasar, atau memukul orang lain. Karena bisa saja, anak menganggap begitulah cara untuk menyalurkan emosi yang benar. Karena orang tuanya juga melakukan hal seperti itu.
5. Hindarkan Anak dari Pergaulan yang Kurang Baik
Lingkungan bisa menjadi faktor eksternal penyebab kurangnya kemampuan anak dalam mengelola ledakan emosinya. Karena itu, sebagai orang tua juga harus turut aktif dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya.
HIndarkan anak-anak dari pergaulan yang kurang baik, karena bisa saja lingkungan pergaulannya mempengaruhi sifat si anak. Para orang tua bisa mendukung pergaulan baik anak dengan memberikan lingkungan yang baik pula pada anak.
Itulah cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak, jangan balas emosi dengan emosi. Sebagai orang tua, harus menemukan cara yang paling efektif agar anak dan orang tua bisa saling memahami.
Baca artikel parenting lainnya di NotesParenting.com
