Cara Mengatasi Anak Jatuh dari Kasur untuk Referensi Orang Tua

1 min read

Anak Jatuh dari Kasur

AnakIslam.com – Hampir semua orang tua pasti pernah memiliki pengalaman buah hati jatuh dari ketinggian misalnya kasur. Anak jatuh dari kasur biasanya menginjak usia 8 bulan, dimana anak tersebut sedang aktif bergerak. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Ada banyak faktor yang menyebabkan anak sering jatuh dari tempat tidur. Kurangnya perhatian atau pola asuh yang kurang dari orang tua bisa menjadi penyebab hal tersebut. Selain itu, juga bisa terjadi karena kecelakaan, misalnya anak terlalu aktif. Berikut ini cara yang perlu orang tua lakukan ketika anak jatuh dari tempat tidur:

1. Menggendong dengan Pelan

Ketika anak jatuh dari kasur, sebaiknya orang tua tidak panik. Jangan sampai anak langsung diangkat dengan cepat. Memindahkan anak yang baru jatuh dengan cepat bisa memperburuk suasana. Cobalah untuk mengangkatnya dengan pelan dan lembut. Pindahkan buah hati ke tempat yang lebih aman dan pastikan tetap dalam pengawasan orang dewasa.

2. Cek di Bagian yang Kira-kira Cedera

Ketika buah hati mulai tenang, sebaiknya segera cek kondisi di seluruh tubuh. Apakah ada benjolan, luka atau lebam. Ketika si anak muntah segera miringkan badannya dan pastikan leher anak tetap dalam kondisi lurus. Walaupun tidak ada luka dan sejenisnya, tetapi orang tua wajib memantau kondisi tubuh anak untuk beberapa saat.

BACA JUGA   5 Cara Mengatasi Anak Pemalu dan Penakut Ini Wajib Diketahui!

3. Ketahui Gejala Gegar Otak

Walaupun fisik baik-baik saja, orang tua tetap harus mengetahui gejala ini karena gegar otak bisa saja terjadi. Kebanyakan anak tidak membicarakan apa yang sedang dirasakan, tetapi jika benar si anak mengalami gegar otak pasti kedepannya mempengaruhi pola pikirnya. Itulah mengapa orang tua harus mengetahui gejala tersebut, yang meliputi:

  • Rewel dan susah ketika makan.
  • Moodnya mudah sekali berubah atau sering tantrum.
  • Pola tidur sering berubah.
  • Tidak kuat atau sensitif terhadap cahaya.
  • Sering menangis ketika berbaring di salah satu sisi saja.
  • Sering kebingungan ketika melakukan berbagai aktifitas.

4. Ajak Anak untuk Melakukan Aktivitas

Jika anak jatuh dari kasur dan sudah mulai tenang, sebaiknya orang tua mengajaknya untuk beraktivitas. Selain untuk menghilangkan trauma, melakukan aktivitas juga bisa sebagai sarana mengecek kondisi anak apakah sel otak berjalan lancar. Jangan memberikan aktivitas pada anak dengan kegiatan yang berat, cobalah untuk mengajak anak melakukan hal-hal seperti berikut:

  • Bermain dan saling menjawab teka-teki sederhana untuk mengasah otak.
  • Menempel gambar-gambar berwarna di buku.
  • Bermain dan menyusun bangunan dari balok ringan.
  • Menggambar atau mewarnai gambaran yang disukai anak.
  • Membacakan atau menceritakan dongeng dari buku kesukaan anak.
  • Memberi pertanyaan yang mudah untuk buah hati. Kegiatan ini sekaligus untuk mengecek perubahan kondisi si anak, apakah sudah kembali normal atau belum.
BACA JUGA   Ketahui Ciri Anak Jenius Usia 2 Tahun, Inilah Jawabannya!

5. Memberi Obat Pereda Nyeri

Ketika anak merasa kesakitan dan menangis terus, sebaiknya anak segera diberi obat pereda nyeri. Namun, obat tersebut sebaiknya harus sesuai resep dokter. Jika ada luka fisik sebaiknya juga segera dikompres. Ada baiknya menggunakan kompres dingin pada area luka. Jika memar atau luka tidak lekas membaik, maka pastikan membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.

Itulah cara mengatasi anak jatuh dari kasur yang bagus untuk dijadikan pengetahuan orang tua. Hal yang wajib orang tua perhatikan ketika baru mendapati anak jatuh dari ketinggian adalah tidak panik. Ketika orang tua tenang, maka langkah-langkah di atas bisa dilakukan dengan lancar. Si anak pun juga akan ikutan tenang.