5 Cara Pola Asuh Anak Usia Dini dengan Metode Gentle Parenting

2 min read

Pola Asuh Anak Usia Dini

NotesParenting.com – Cara Pola Asuh Anak Saat Usia Dini. Gentle parenting adalah cara pola asuh anak usia dini yang memiliki banyak manfaat. Pendekatan ke anak lebih menggunakan cara yang lemah lembut, penuh empati, dan afirmasi positif yang berbeda dengan pola asuh tradisional.

Orang tua menginginkan anak menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga sering kali menggunakan hadiah, hukuman, dan pujian yang dianggap bisa mendisiplinkan anak agar patuh. Pola asuh tersebut justru berdampak kurang baik pada tumbuh kembang anak daripada gentle parenting. Lantas apa sajakah cara pola asuh anak untuk usia dini dengan metode gentle parenting? Simak ulasan berikut.

5 Cara Pola Asuh Anak Usia Dini dengan Metode Gentle Parenting

1. Memahami Karakter Setiap Anak

Setiap anak adalah individu manusia biasa yang memiliki karakter berbeda sedari usia dini. Orang tua sering kali melupakan hal dasar ini sehingga menuntut anak untuk bersikap sesuai standar yang diinginkan dan sama bagi semua anak.

Memahami karakter setiap anak adalah hal dasar yang perlu dilakukan dalam metode gentle parenting. Hal ini agar kedua pihak bisa mengerti maksud dan tujuan dalam melakukan sesuatu. Komunikasi dan mengungkapkan perasaan seperti kekecewaan ditujukan agar orangtua paham apa yang diinginkan anak. Nantinya, anak pun menjadi paham alasan orang tua mendidik atau memberi larangan.

BACA JUGA   Cara Mendidik Anak Cerdas Mandiri. Inilah Caranya

2. Menghindari Perilaku Memerintah, Memaksa, dan Marah

Anak tidak mengerjakan sesuatu bukan karena tidak ingin, melainkan tidak mengerti alasan hal tersebut harus dilakukan. Hal seperti sikat gigi, mandi, dan membersihkan tempat tidur adalah contoh kegiatan umum anak menolak dan lebih memilih bermain.

Beri pengertian alasan hal tersebut dilakukan. Kemudian, berikan penjelasan mengenai dampak, sebab, dan akibat apabila anak melakukan atau tidak melakukan secara perlahan agar anak mengerti. Memerintah dan memaksa ditangkap anak adalah bentuk kemarahan orang tua, sehingga menjadi takut atau bahkan enggan mengerjakan kegiatan sama sekali.

3. Mengutamakan Bersikap Rasional, Tenang, dan Berpikir Jernih

Anak seringkali throwing tantrum  seperti menangis atau marah sebagai wujud mengutarakan apa yang diinginkan. Hal itu kadang terjadi di tempat umum yang mengganggu masyarakat sekitar. Emosi orang tua mudah tersulut akibat hal ini dan membalas perilaku anak dengan bentakan atau marah agar anak berhenti

Tetap rasional dengan menggunakan pikiran tenang dan jernih. Berikan perhatian dan biarkan anak meluapkan emosi. Mengutarakan apa yang diinginkan atau dirasakan akan lebih mudah dilakukan anak setelah emosi mereda. Pastikan membawa anak ke tempat yang lebih sepi, sehingga tidak mencelakai diri atau orang sekitar.

BACA JUGA   5 Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-Ledak Paling Efektif

4. Menggunakan Kalimat yang Efektif

Maksud dan tujuan orang tua kadang menggunakan tata bahasa yang kurang efektif. Alih-alih anak mengerti, hal itu justru membuat anak menangkap konotasi negatif dan tidak mau melakukan kegiatan. Kata mendikte seperti ‘jangan’ dan ‘tidak’ lebih baik tidak digunakan.

Ajak anak melakukan sesuatu bersama dan membuat keputusan. Contohnya, daripada anak dibuat melakukan sesuatu seperti mandi, maka lakukan negosiasi dan beri pilihan waktu kapan anak akan melakukan hal tersebut. Langkah ini akan membuat anak tetap melakukan apa yang diinginkan dan apa yang diminta orang tua.

5. Menghargai Anak

Anak sebagai manusia individu yang memiliki pemikiran dan pendapat berbeda juga perlu dihargai. Orang tua kadang meremehkan pendapat anak karena dinilai kekanakan. Tentu saja pola asuh anak usia dini satu ini dapat membuat anak tidak mempercayai orang tua.

Mendengarkan cerita dan menghargai pendapat anak sambil melakukan kegiatan bersama bisa dibilang dapat meningkatkan koneksi orang tua dan anak. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan anak mengerti orang tua, rasa kepercayaan diri, kepedulian dan kemampuan berpikir kritis anak pun juga akan meningkat.

Nah itulah ulasan mengenai pola asuh anak usia dini dengan metode Gentle parenting yang perlu diterapkan. Hal ini didasari dengan memprioritaskan sikap empati, serta dilakukan agar orang tua tahu alasan ketika anak sesuatu. Orang tua juga perlu meluangkan sedikit waktu untuk lebih mendekatkan diri pada anak agar terkoneksi dengan baik.