Penyebab Anak Menjadi Nakal. Semua Orang Tua Harus Tahu

4 min read

Penyebab Anak Menjadi Nakal

NotesParenting.com – Penyebab anak menjadi nakal. Siapa sih yang tidak ingin punya anak yang penurut? Pasti semua mengininkannya. Karena dengan kita punya anak yang penurut, maka hal ini dapat menghemat energi dan kesabaran kita sebagai orang tua. Sayangnya, harus disadari bahwa memang tidak semua anak memiliki sikap yang penurut.

Kita harus mengakui bahwa ada sebagaian anak yang tidak penurut, atau jika kita biasa menyebutnya anak nakal. Pada artikel kali ini kita akan membahas, apa sih yang menyebabkan seorang anak menjadi nakal, sehingga dengan mengetahuinya, kita bisa menghindari hal itu terjadi, setidaknya untuk anak kita sendiri.

Ada berbagai penyebab anak menjadi nakal atau memiliki tingkah laku yang buruk. Tingkah laku buruk yang dimaksud disini adalah mereka suka melanggar peraturan, membantah ucapan, tidak mendengarkan, memukul, menggigit, bahkan tak menutup kemungkinan ia untuk merusak atau mencuri sesuatu. Tentu hal ini tidak ingin terjadi pada anak kita, iya, kan?

Setelah ditelusuri lebih jauh, dari berbagai penelitian yang dilakukan, ternyata memang ada ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab anak bersikap nakal. Apa sajakah itu?

Penyebab Anak Menjadi Nakal yang Harus Orang Tua Ketahui

  1. Anak Berusaha Mencari Perhatian

Ini yang paling sering terjadi pada anak dan orang tua. Perhatian yang dimaksud anak berbeda dengan apa yang dimaksud oleh orang tua.

Mungkin menurut Anda sebagai orang tua, Anda sudah merasa menjadi orang tua yang baik,  karena sudah menuruti apa saja kemauan mereka. Termasuk dengan cara memberikan anak Anda banyak mainan.

Tapi ternyata, anak kita membutuhkan perhatian dalam arti yang sesungguhnya. Mereka bukan hanya mengingkan barang-barang, makanan, dll yang menurut Anda bisa menyenangkan mereka, tapi mereka benar-benar membutuhkan perhatian Anda dalam arti yang sebenarnya; mereka ingin ditemani saat belajar, bermain, bahkan ingin meluangkan waktu dengan mengobrol dengan Anda.

Atau jika pun Anda sudah sering mengobrol dengannya, apakah saat mengobrol itu Anda benar-benar mendengarkan dan menatap matanya? Anak kita sangat membutuhkan hal itu, karena dengan begitu mereka merasa diperhatikan.

Atau saat mereka memberikan prestasi di sekolahnya dan menunjukkan hasilnya kepada Anda, apakah Anda mengapresiasinya? Jika Anda tidak melakukannya, bisa saja anak berubah menjadi nakal untuk mencari perhatian orangtuanya.

Ingat, dia anak kecil, apapun bisa dilakukanya untuk mendapatkan perhatian orang tua. Jika ia sudah melakukan hal yang baik tapi tidak diapresiasi, maka ia akan berpikir lebih baik dia menjadi anak nakal agar orangtuanya lebih memperhatikannya.

BACA JUGA   Fenomena Pengasuhan Anak di Era Medsos. Apa Saja yang Harus Diketahui ?

 

  1. Pola Asuh kurang tepat

Penyebab kedua yang menyebabkan seorang anak menjadi nakal adalah karena faktor pola asuh yang kurang tepat. Maksudnya adalah orang tua sebagai orang yang paling intens bertemu dengan anak terlu banyak memberikan hal-hal yang negative, seperti terlalu sering mengkritik, terlalu protektif, atau bahkan sering melakukan kekerasan di rumah.

Dengan kesalahan pola asuh yang dilakukan orang tua ini, maka seorang anak akan terkekang di rumah, maka ia biasanya akan melakukan pelampiasan kekesalannya di luar.

  1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. bahkan karena rasa sangat ingin mengetahui suatu hal baru, anak sering menunjukkan perilaku bisa jadi terkadang kurang masuk akal menurut kita, orang tua.

Misalnya, seorang anak kecil karena ketidaktahuannya ia berusaha mengambil dan mengangkat ikan dari akuarium. Ia juga bisa membuka buku dan menyobeknya.

Apa yang dilakukan oleh anak ini sebenarnya bukan karena ia ingin membuat orang tuanya marah. Tapi ini murni karena ketidaktahuannya. Ia ingin tahu, apakah ikan itu akan tetap bisa bergerak dan hidup jika diambil dari air. Ia juga ingin tahu, apakah buku yang disobek itu membuat bentuknya akan berubah.

Dan memang kenyataannya, kadang rasa ingin tahu yang muncul pada anak belum berjalan lurus dengan perkembangan fungsi otaknya. Sehingga, anak belum tahu mana perilaku yang benar dan salah.

 

  1. Belum Bisa Berkomunikasi dengan Baik 

Faktor pemicu anak nakal yang satu ini cukup berkaitan dengan faktor komunikasi. Karena anak masih kecil yang kesulitan menyampaikan beberapa hal, termasuk ketika ia sedang merasa tidak diperhatikan, maka untuk menyampaikan maksudnya, kadang anak melakukannya dengan berteriak, menangis kencang, memukul, atau bahkan menggigit.

Jika anak Anda melakukan salah satu atau bahkan ketiganya, cobalah untuk bersabar.

Berikan dia kasih sayang agar emosinya mereda dan cobalah untuk bertanya baik-baik maksudnya. Saat ia sudah tenang, umumnya anak dapat berbicara mengenai kemauannya dengan lebih jelas.

Atau pada anak yang belum bisa berbicara pun, dengan bahasa tubuh kita yang memberikan kesempatan ia untuk berhenti menangis, mereka memahami jika kita sedang memberikan perhatian lebih pada mereka. Inilah bentuk komunikasi kita dengan bahasa tubuh pada meraka.

 

  1. Punya Masalah Medis Tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang memicu anak untuk lebih agresif dan menjadi nakal. Kondisi tersebut di antaranya, seperti autism, ADHD, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, atau gangguan kompulsif obsesif.

Selain itu, anak dengan disleksia lebih sulit belajar dan cenderung mudah frustrasi. Karena tak mampu mengikuti pelajaran, anak dengan disleksia dapat memberi respons negatif, seperti memberontak, tidak mau mengerjakan tugas, dan selalu ingin membolos kelas.

BACA JUGA   Cara Atasi Anak Tantrum dengan Bijak. Ketahui Juga Penyebabnya

 

  1. Mencontoh Perilaku orang lain

Lingkungan dan tontotan memang memberikan dampak yang besar bagi anak. Karena bagaimana pun seorang anak mudah meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Mereka juga mudah meniru apa-apa yang mereka tonton baik di televise atau gadget yang kadang mereka mainkan.

Maka memang sangat penting bagi orangtua untuk mengawasi anak saat bermain atau menonton tayangan di televise dan gadgetnya. Karena itu saat Anda mendapati anak-anak Anda melakukan hal yang negative, yang hal itu tidak pernah Anda ajarkan, Anda dapat segera menghentikannya dan memberi pengertian bahwa hal tersebut tidak baik dilakukan.

 

  1. Menguji Kesabaran

Ketika orangtua membuat aturan, terkadang anak-anak ingin mengetahui apakah peraturan itu benar diberlakukan atau tidak. Ini sudah lumrah dikakukan karena rasa keingin tahuan anak.

Ya, anak kita dapat dengan sengaja melanggar aturan itu dan membuat kita sebagai orang tuanya menganggapnya sebagai anak nakal.

Untuk mencegah kondisi ini, kita sebagai orangtua perlu serius menerapkan aturan dan batasan yang jelas. Anda juga dapat memberikan konsekuensi kepada anak apabila ia melanggarnya.

 

  1. Belum Mampu Mengendalikan Emosi

Terkadang anak-anak tidak mengetahui cara mengendalikan emosinya. Ketika sedih atau kecewa, ia bisa mengeluarkan emosinya dengan bertingkah buruk, berteriak, atau bahkan menangis sehingga Anda menganggapnya sebagai anak nakal.

Sebenarnya ini adalah memang karena kemampuan mereka tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik, bukan karena mereka nakal karena bersikap di luar perkiraan kita.

 

  1. Ingin Bebas tanpa diatur

Semakin bertambah usia, setiap anak semakin ingin melakukan segala sesuatu yang mereka sukai tanpa batasan. Atau ketika diberikan batasan oleh orangtua, anak akan memberontak.

Hal ini sudah lumrah terjadi, karena dengan betambahnya usia, mereka ingin menjadi dan mengekpresikan dirinya sendiri. Maka yang harus dilakukan sebagai orang tua adalah perlu mencoba banyak berdiskusi dengan anak. Ajaklah mereka berbicara serta mendengarkan isi hati dan pikiran mereka. Dengan begitu kita bisa tetap mengetahui kemauan mereka dengan tetap memberikan batasan yang tidak memberatkan mereka, tapi tetap menjadikan mereka anak yang baik.

 

  1. Ingin Memperlihatkan Kekuasaannya

Sikap anak yang menentang saat dinasihati oleh orangtua dapat menunjukkan bahwa ia sedang memperlihatkan kekuasaannya. Tentu ini kadang membuat orang tua khawatir, padahal sejatinya hal ini wajar terjadi di masa perkembangan anak.

Sekali lagi, dalam hal ini orangtua perlu sering berbicara dan berdiskusi baik dengan anak. Berikan pengertian yang baik secara perlahan agar anak tetap tidak merasa terintimidasi dan yang terpenting maksud orangtua dapat tersampaikan dengan baik.

 

Itulah 10 Penyebab Anak Menjadi Nakal yang orangtua wajib ketahui. Ada faktor yang disebabkan oleh orangtua dan ada pula faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Intinya, sebagai Orangtua kita perlu sabar mengatasi kenakalan anak dan mencari cara mendisiplinkan diri mereka dengan tepat agar anak tidak trauma.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini tentang Penyebab Anak Menjadi Nakal. Anda bisa mendapatkan bacaan tentang Parenting islam lainnya di blog kami ini. Jadi, jangan bosan untuk mengunjungi blog kami kembali.